JAKARTA - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan, bagian dari Subholding Upstream Pertamina, terus memperkuat komitmennya terhadap keselamatan kerja dan efisiensi operasional melalui penerapan Program Full Cycle Observation (FCO).
Program ini merupakan inisiatif strategis yang dijalankan sejak awal Oktober 2025, dengan tujuan menekan angka insiden, menghilangkan potensi bahaya berulang, serta membangun budaya disiplin dan tanggung jawab di seluruh lini kerja.
Direktur Pengembangan dan Produksi Subholding Upstream Pertamina menggagas program jangka panjang ini untuk memperkuat aspek keselamatan, yang menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keberlanjutan produksi migas nasional. Program FCO menjadi bentuk nyata upaya perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan berdaya saing tinggi.
Pelaksanaan FCO dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan pekerja dari berbagai regional dan zona Subholding Upstream Pertamina. Tim FCO melakukan observasi langsung di empat unit rig Lapangan Sangasanga yang dikelola oleh PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field, salah satu afiliasi PHI. Mereka memantau penerapan prosedur kerja, memastikan kompetensi personel memadai, serta menilai kelayakan peralatan agar seluruh proses berlangsung aman dan optimal.
Pengawasan Ketat untuk Hilangkan Potensi Risiko Operasional
Sr Manager Sanga Sanga Field, Sigid Setiawan, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan FCO, keterlibatan pihak eksternal berperan penting sebagai “mata segar” yang mampu mengidentifikasi potensi perilaku tidak aman atau kondisi yang berisiko. Ia menegaskan, langkah perbaikan dapat langsung diambil jika ditemukan temuan yang bersifat kritikal dan berpotensi menimbulkan risiko tinggi.
“Dalam FCO, keterlibatan ‘pihak luar’ berperan sebagai mata segar untuk menemukan potensi perilaku atau kondisi yang tidak selamat (unsafe act/condition),” ujar Sigid.
Ia menambahkan bahwa dirinya memberikan otorisasi penuh apabila dibutuhkan tambahan waktu untuk perbaikan pada temuan-temuan yang dinilai krusial sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Sejak diterapkan pertama kali pada 15 Februari 2023, FCO telah menunjukkan efektivitas yang tinggi. Program ini mampu menurunkan angka insiden secara signifikan dan menghilangkan potensi bahaya berulang di lingkungan kerja. Lebih jauh, penerapan FCO juga memperkuat budaya disiplin serta menumbuhkan tanggung jawab kolektif di antara seluruh tim operasional.
Dampak Nyata FCO dalam Efisiensi dan Produktivitas Kerja
Hasil implementasi FCO di lingkungan Subholding Upstream (SHU) sejak 2024 memberikan dampak nyata terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Berdasarkan data internal, penerapan program ini membantu menekan risiko Non Productive Time (NPT), menjaga semangat kerja tim, serta mendukung kelancaran produksi migas.
Rekomendasi hasil observasi yang dilakukan dalam kegiatan Well Intervention sejak 2024 menunjukkan peningkatan signifikan pada penerapan aspek keselamatan kerja di lapangan. Bahkan, temuan bersifat minor seperti perbaikan walkway dan grating kini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga standar keselamatan kerja.
Selain itu, penerapan mekanisme barikade dengan safety line semakin diperkuat untuk mengurangi risiko kecelakaan, terutama saat pekerjaan bertekanan tinggi berlangsung. Seluruh perbaikan kecil maupun besar yang ditemukan selama observasi menjadi bahan evaluasi penting agar seluruh fasilitas operasional selalu berada dalam kondisi prima dan aman.
Praktik Positif di Lapangan Jadi Teladan Nasional
Menariknya, pelaksanaan FCO di Lapangan Sangasanga juga menghasilkan berbagai praktik positif yang dapat dijadikan contoh oleh wilayah kerja migas lainnya di Kalimantan dan nasional. Beberapa di antaranya meliputi penggunaan slayer atau penutup kepala untuk melindungi pekerja dari paparan panas matahari, pemasangan cover guyline untuk mencegah risiko tersandung, hingga penerapan housekeeping yang tertata dengan baik di area kerja.
“Temuan-temuan ini mencerminkan semakin kuatnya budaya keselamatan dan kepedulian terhadap lingkungan kerja yang aman dan nyaman di setiap lini operasi,” imbuh Sigid.
Keberhasilan FCO di Lapangan Sangasanga menunjukkan bahwa peningkatan keselamatan bukan hanya soal prosedur, tetapi juga tentang membangun pola pikir kolektif yang menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.
Ke depan, PHI berkomitmen untuk terus memperluas penerapan FCO di berbagai wilayah kerja lainnya. “Sebagai wujud komitmen berkelanjutan terhadap keselamatan kerja, penerapan FCO dan kehadiran Tim FCO diharapkan dapat memberikan perspektif baru terhadap penerapan aspek keselamatan dan efisiensi kerja di PHI-Regional 3 Kalimantan,” pungkasnya.
Langkah strategis PHI melalui FCO tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja, tetapi juga menjadi bagian integral dari perjalanan perusahaan dalam menjaga keberlanjutan produksi migas nasional. Upaya ini mendukung ketahanan energi Indonesia serta selaras dengan Asta Cita Pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi berbasis keberlanjutan.